Warkop DKI Reborn Dibajak Melalui Streaming BIGO, Falcon Pictures Rugi Puluhan Miliar

GULA77 - Pada 8 September 2016 lalu, Falcon Pictures melalui akun Twitter resminya (@FalconPictures_) mengunggah sebuah foto yang menunjukkan film hasil produksi mereka, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 'dibajak' melalui aplikasi live streaming BIGO. Di dalam caption foto tersebut, Falcon Pictures mengungkapkan akan serius menindaklanjuti tindakan melanggar hukum tersebut. Hari ini, Sabtu 10 September 2016 Falcon Pictures membuktikan keseriusan mereka.

Pemilik Falcon Pictures sekaligus eksekutif produser film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, HB Naveen bersama kuasa hukumnya Lidya Wongsonegoro melaporkan pelaku pembajakan tersebut ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. "Ibu Lydia baru melaporkan dua pelaku yang melakukan pembajakan film Warkop DKI Reborn. Ini di Youtube dan Bigo. Pelakunya sudah ketemu. Akun Twitter, akun FB (Facebook) sudah ketemu.

Kami sudah melaporkan kepada polisi, mereka sedang melakukan tindakan. Live streaming itu dilakukan di bioskop, ada bukti videonya dan ada bukti yang lain," ungkap HB Naveen, ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. "Selain penegakan hukum, kami akan melaporkan kepada Kominfo, BEKRAF, Depdikbud juga, karena film masuk ke wilayah Depdikbud," lanjut HB Naveen. Menurut Lidya, dua orang pelaku tersebut, satu perempuan satu laki-laki, akan dikenakan pasal 48 UU ITE dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun dengan denda Rp3 miliar.

"Kita lapis dengan UU Hak Cipta Pasal 113 ayat 4 itu mengenai pembajakan dengan ancaman hukuman 10 tahun dan denda Rp4 miliar," lanjut Lidya. Akibat pembajakan ini, Falcon Pictures pun menelan kerugian hingga puluhan miliar. "Sebagai contoh kami menginvestasikan Rp25 miliar kepada film Warkop DKI Reborn dengan promosi dan produksi. Sekarang ini ditonton lebih dari 300 ribuan orang. Kami merasa sudah puluhan miliar kerugiannya," jelas Naveen.

"‎Kami yang memproduksi jujur saja apakah ke depannya kami mau investasi sedemikian rupa di mana segampang itu satu orang ke bioskop pakai aplikasi misalnya Bigo live streaming atau Youtube direkam. Kami sebagai PH (Production House) di sini menghimbau kepada asosiasi (Asosiasi Perusahaan Film Indonesia) melaporkan kepada Kominfo, Depdikbud, dan BEKRAF. Kami minta proteksi, itu menjadi penting bagi kami," urai HB Naveen.(storibriti)

Ahok Sumbang 55 Sapi Untuk Penghuni Rusun 
Wanita ini  Ngaku Diperkosa Gatot Hingga Hamil
Hanya China Yang Mampu Hentikan Korea utara